Pemerintah Diminta Izinkan Perdagangan Benih Rekayasa Genetik

1 comment
Pemerintah dimita segera mengeluarkan regulasi yang mengizinkan perdagangan produk benih yang telah direkayasa secara genetik (genetically modified organism/GMO) di pasar domestik guna menggenjot produktivitas areal tanaman pangan Indonesia.

Ekonom pertanian mendukung usulan ini dengan mengajukan sejumlah bukti akademis yang membeberkan kelebihan benih GMO, atau lazim disebut benih biotek. Namun di sisi lain, pemerintah masih bersikukuh untuk tidak terburu-buru menerbitkan beleid tersebut.


“Tantangan utama pertanian di Indonesia itu permintaan semakin meningkat, tapi areal tanam turun terus. Mau tidak mau produktivitas harus meningkat,” kata ekonom pertanian asal IPB Arief Daryanto, Rabu (28/5/2014).

Arif menjabarkan, sampai saat ini pemerintah masih gagal mendongkrak produktivitas petani Indonesia, sehingga masih tertinggal jauh dibanding dengan negra lain, yang menyebabkan sektor pertanian tidak berdaya saing dan tidak menarik minat investasi.

Seperti komoditas jagung, ujarnya, Indonesia hanya mampu menghasilkan 4-5 ton/ha, sementara regional Amerika Latin mencapai 7 ton/ha dan bahkan, AS sudah menembus angka 9,6 ton/ha.

Arief menjabarkan, belum lagi persaingan di antara 4F, yaitu food, feed, fuel dan financial speculation yang tidak jarang saling bertumbukan.

Dia mengatakan angka yang bisa dicapai oleh negara dan kawasan pertanian tersebut itu didapatkan dari benih GMO. Bahkan, katanya, lebih dari 90% kedelai yang diimpor oleh Indonesia berasal dari benih yang telah direkayasa secara genetis.

IPB, kata Arief, telah membuktikan secara ilmiah bahwa penggunaan benih GMO juga telah meningkatkan produktivitas tanaman jagung hingga 14%.

Apabila diterapkan secara optimal di seluruh areal tanam Indonesia, paparnya, benih GMO bisa menutup importasi jagung yang dilakukan swasta selang 5 tahun belakangan dengan jumlah sekitar 3 juta ton/tahun, atau setara US$2,5 miliar.

Graham Brookes, direktur dari lembaga konsultan ekonomi pertanian PG Economics Limited, mengungkapkan bahwa penggunaan benih GMO di dunia sejak 1996-2012 telah berkontribusi meningkatkan pendapatan petani sekitar US$116,6 miliar, atau setara US$117/ha (sekitar Rp1,36 juta/ha) hanya pada 2012 saja.

“Setiap investasi petani sebesar US$1 untuk penggunaan teknologi benih biotek ini, akan menghasilkan pendapatan tambahan sebesar US3,7,” kata Brookes saat paparan penelitiannya yang bertajuk Assessing The Global Impact of Crop Biotechnology in Improving the Environment and Economy di Bogor.

(Sumber : m.bisnis.com)

1 comment :


  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    ReplyDelete