Kementerian Pertanian Gagas Bioindustri Di Pedesaan
Kementerian Pertanian (Kementan) menggagas konsep bioindustri atau zero waste. Ini sebagai bagian upaya merevitalisasi unit industri pengolahan di tingkat pedesaan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan,konsep agroiindustri tanpa limbah sebagai salah satu strategi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing serta kesejahteraan petani. Konsep ini, menuntut setiap lini produk mempunyai nilai jual.
"Alhasil penggunan sumber daya menjadi efisien dan dapat menekan biaya produksi," ujar Suswono saat gelar Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, di Jakarta, Rabu (19/3/2014).
Menurut Mentan, melalui konsep zero waste, limbah dari budidaya tanaman diubah menjadi pakan ternak, biogas dan produk turunan lainnya. Sebaliknya, limbah peternakan dapat digunakan sebagai pupuk,bio urine dan kompos yang memungkinkan peningkatan nilai tambah di setiap rantai produksi.
"Usaha yang semula dinilai tidak layak, dapat menghasilkan produk berdaya saing, ramah lingkungan.Tentunya petani akan memperoleh tambahan pendapatan," ujar Mentan.
Mentan menambahkan, selama ini batang padi hanya dianggap limbah. Padahal, dengan luas lahan sawah di Tanah Air sekitar 13,5 juta hektare (ha) dapat diolah lagi menjadi pakan ternak.
"Dengan asumsi setiap hektar, terdapat 2 ekor sapi maka akan pencapaian program swasembada sapi dapat dicapai," terang dia.
Menurut Mentan, model serupa sudah diujicobakan sapi dengan sawit serta sapi dengan tebu. Mentan menambahkan, pengembangan bioindustri sebagai solusi usaha tani disaat setiap tahunnya luas lahan terkonversi seluas 110.000 ha.
Hal itu menuntut efisiensi usaha disaat makin terbatasnya dukungan dari sumber daya alam.Suswono juga berpendapat, pengembangan bioindustri itu juga memberikan peluang sekaligus tantangan bagi agribisnis Indonesia menghadapi MEA 2015pada Desember mendatang. "Siap atau tidak siap kita harus melaksanakan," tukas Suswono.
Institut Pertanian Bogor Lahirkan 55 Inovasi Pertanian
Admin
11:32 PM
inovasi pertanian
,
institut pertanian bogor
,
kementrian pertanian
,
produk pertanian
Rektor Institut Pertanian Bogor, Herry Suhardiyanto, mengatakan penelitian IPB menghasilkan 55 jenis inovasi produk pertanian selama 2013. “Hampir semuanya produk pangan, tapi hanya sekitar 10 persen saja yang sudah dimanfaatkan untuk publik,” ujarnya ketika ditemui di gedung Kementrian Pertanian, Senin, 3 Februari 2014.
Hasil inovasi Institut Pertanian Bogor itu, kata dia, dimanfaatkan untuk pengembangan industri pangan dan juga budidaya di daerah lain.
Selama enam tahun, yakni sejak 2008 hingga 2013, IPB menghasilkan 234 inovasi produk pertanian. Rinciannya, pada 2008 ada 21 inovasi, kemudian pada 2009 terdapat 24 inovasi, pada 2010 terdapat 51 inovasi, pada 2011 ada 35 inovasi, pada 2012 ada 48 inovasi, dan pada 2013 terdapat 55 inovasi.
“Produk inovasi itu kami patenkan dan dikembangkan juga dengan lembaga penelitian di luar negeri,” kata Harry.
Dia menilai produk pertanian Indonesia akan bisa bersaing dalam kancah ASEAN Economic Community pada 2015 jika infrastruktur sudah siap. Infrastruktur dimaksud adalah fasilitas penunjang, seperti teknologi yang menyokong distribusi dan pengolahan.
Jalur Pendaftaran Institut Pertanian Bogor (IPB)
Jalur Pendaftaran Institut Pertanian Bogor (IPB) - IPB selain menjadi incaran para calon mahasiswa baru setiap tahunnya. Wajar saja banyak yang ingin menjadi mahasiswa di IPB (Institute Pertanian Bogor). IPB merupakan salah satu Universitas ternama yang ada di Indonesia ini, yang masuk dalam jajaran 500 Universitas Top Sedunia., oleh karena itu banyak sekali peminat yang ingin masuk ke Institute Pertanian Bogor ini.
Penerimaan Mahasiswa Baru di IPB di laksanakan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) yang telah di sediakan dan di tetapkan setiap tahunnya berdasarkan Keputusan Rektor IPB dengan resmi. Ada 5 jalur untuk masuk ke IPB bagi lulusan SLTA, SMA, D3 dan sederajat, yang sudah di sediakan oleh panitia local penerimaan mahasiswa baru Institute Pertanian Bogor (IPB) untuk program sarjana.
SNMPTN, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, yaitu jalur masuk berdasarkan penjaringan prestasi akademik.
SBMPTN, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri, atau sebelumnya dikenal dengan Jalur
Ujian Tertulis dan/atau Keterampilan.
Pola penerimaan mahasiswa baru yang dikelola secara mandiri oleh IPB terdiri dari tiga jalur seleksi, yaitu:
Prestasi Internasional dan Nasional (PIN).
Beasiswa Utusan Daerah (BUD).
Ujian Talenta Masuk IPB (UTMI).
UTM IPB (Ujian Talenta Masuk Institut Pertanian Bogor) :
Ujian untuk menjaring kepemimpinan dan kewirausahaan untuk memajukan pertanian yang akan ditempa menjadi sarjana yang tangguh dan calon pemimpin bangsa
Memperluas aksesilibitas untuk menangani ketahanan pangan nasional disertai dengan memasukan dimensi karakter kepribadian
Memberi beasiswa kewirausahaan dan beasiswa ketahanan pangan
Tujuan :
Penyelenggaraan UTM IPB bertujuan untuk menjaring calon mahasiswa yang memiliki minat dan talenta yang tinggi dalam kepemimpinan dan kewirausahaan serta pertanian untuk ditempa menjadi sarjana-sarjana yang tangguh dan menjadi calon-calon pemimpin bangsa yang berwawasan pembangunan pertanian yang kuat.
Persyaratan (Peserta UTM IPB harus memenuhi persyaratan sebagai berikut):
1. Lulus Ujian Nasional SMA (IPA) 3 tahun terakhir
2. Memiliki kesehatan yang baik, tidak buta warna bagi program studi tertentu
Kuota penerimaan mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor :
SNMPTN Jalur Undangan : 2284
SNMPTN Jalur Ujian Tertulis : 659
Beasiswa Utusan Daerah : 222
Ujian Talenta Masuk IPB (UTMI) : 322
Total Daya Tampung IPB : 3487
Kuota Bidikmisi : 1000
Dana Bantuan Untuk Pertanian Indonesia
Setiap tahunnya alokasi dana bantuan pertanian Indonesia dari pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk kesejahteraan petani selalu ada. Dana bantuan ini bertujuan untuk menunjang usaha petani kecil agar berkembang lebih baik dan mampu mandiri ke depannya. Oleh karena itu, bantuan yang digulirkan biasanya diiringi dengan pendampingan dan pembinaan di lapangan. Baik melalui penyuluhan pertanian lapangan maupun pihak lain yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan program bantuan pertanian tersebut.
Dana bantuan pertanian ini ada yang bersumber dari Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Bank Pembangunan Daerah dan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pertanian. Bentuk dana bantuan tersebut bermacam-macam, ada yang dalam bentuk dana bergulir, bantuan bibit, bantuan pupuk, kredit modal tanpa agunan dll.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara untuk mendapatkan dana bantuan pertanian? Karena kadang banyak diantara petani kita yang tidak memiliki akses ke sana. Bahkan tidak jarang juga diantara mereka bahkan tidak mengetahui bahwa ada dana bantuan pertanian yang bisa mereka manfaatkan untuk membantu mengembangkan usaha pertanian mereka. Akibatnya, dana bantuan yang disalurkan hanya bertumpuk pada satu atau dua pihak.
Membangun Komunitas / Kelompok Tani
Bantuan pertanian, baik dalam bentuk modal atau saprodi (sarana produksi) umumnya disalurkan melalui kelompok atau komunitas dalam hal ini adalah kelompok tani. Tujuannya adalah agar pemberian bantuan lebih terkoordinir dan tepat sasaran. Selain itu juga untuk mempermudah proses pembinaan teknis di lapangan. Oleh karena itu, diharapkan setiap petani dalam suatu desa tergabung dalam kelompok tani.
Miliki Usaha Pertanian yang Real
Bantuan pertanian hanya diberikan pada petani yang memiliki usaha yang real di bidang pertanian. Tidak peduli sekecil apa pun usaha tersebut. Bantuan pertanian tidak dibenarkan digunakan untuk usaha lain di luar bidang pertanian.
Usaha pertanian di sini tidak terbatas pada usaha budidaya (on farm), namun juga mencakup usaha non budidaya (off farm). Contohnya home industri pengolahan hasil pertanian seperti usaha pembuatan kripik, cake, dodol dan usaha pengolahan hasil pertanian lain. Termasuk juga usaha jasa penyediaan saprodi, pemasaran hasil pertanian dan sektor usaha lain yang mendukung agribisnis pertanian di wilayah tersebut.
Siapkan Proposal
Proposal mutlak diperlukan untuk mendapatkan dana bantuan pertanian dari instansi pemerintah atau pun instansi swasta. Namun tidak perlu khawatir karena pembuatan proposal di sini tidak terlalu sulit. Biasanya masing-masing instansi sudah menyediakan format baku yang bisa diisi dengan mudah oleh petani. Jika menemui kesulitan dalam proses pengisian atau penyusunan proposal, petani bisa menghubungi penyuluh pertanian lapangan yang ada di desa atau kecamatan setempat untuk mendapatkan bantuan atau bimbingan lebih lanjut.
Jalin Komunikasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
Petani di lapangan perlu menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL). Karena mereka merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di desa. Setiap program pembangunan pertanian baik dalam bentuk bantuan pertanian ataupun program dalam bentuk lain selalu membutuhkan PPL sebagai pendamping di lapangan. Oleh karena itu, komunikasi yang baik antara petani dan PPL sangat penting. Karena hal tersebut sangat mendukung agar proses penyaluran bantuan pertanian lebih mudah dan tepat sasaran.
Dukung Pertanian Organik, Malang Bangun Minimarket Khusus
Admin
2:46 AM
go organic
,
kelompok tani
,
pertanian indonesia
,
pertanian organik
,
produk pertanian
,
usaha pertanian
Program Pertanian Organik (Go Organic) yang dicanangkan oleh Pemkot Batu, Jawa Timur, akan ditunjang keberadaan minimarket produk organik yang bakal dibangun di kawasan Sidomulyo yang dikenal sebagai sentra tanaman hias.
Priyanto, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batu, mengatakan pendirian minimarket atau swalayan yang khusus menjual aneka produk pertanian organik di Batu harus segera direalisasikan.
“Pendirian minimarket organik tersebut akan sejalan dengan program Go Organic yang diusung Pemkot Batu. Selain itu akan menjadi nilai plus bagi sektor pariwisata di Batu,” kata Priyanto, Kamis (13/3/2014).
Dengan adanya minimarket produk organik tersebut akan membuat wisatawan yang datang ke Kota Batu memiliki banyak pilihan destinasi belanja selain apel dan tanaman hias.
Apalagi produk organik cocok untuk menyasar wisatawan maupun konsumen yang berasal dari golongan menengah ke atas. Selain itu dengan adanya minimarket tersebut petani organik di Kota Batu tidak perlu takut kehilangan pasar atau tempat untuk menampung produk pertanian organik miliknya.
“Ke depan keberadaan minimarket organik tersebut juga bisa dikolaborasikan dengan kalangan perhotelan. Sehingga jika ada tamu bisa diarahkan untuk datang maupun minimal bisa memenuhi kebutuhan sayur mayur organik para tamu,” jelas dia.
Suharto, Kepala Desa Sidomulyo Kota Batu, mengatakan minimarket produk organik seperti sayur mayur dan buah buahan organik akan dibangun di wilayahnya.
Rencana membangun minimarket tersebut juga sudah disosialisasikan ke kelompok tani Gelora Bunga Desa Sidomulyo.
Rencananya minimarket tersebut dibangun di atas lahan rest area milik desa Sidomulyo yang berada di Jalan Bukit Berbunga.
Dengan adanya minimarket organik diharapkan para petani organik di desa Sidomulyo tidak perlu bingung lagi dalam memasarkan hasil pertanian organik mereka karena bisa ditampung di minimarket tersebut.
“Bahkan jika memungkinkan produk organik dari petani desa lain juga akan ditampung,” ujarnya.
Selain itu diharapkan pembangunan minimarket itu bisa direalisasikan tahun depan. Sidomulyo sendiri selama ini dikenal sebagai sentra wisata bunga hias tingkat nasional. Bunga yang menjadi unggulan antara lain krisan, mawar dan bunga pucuk merah.
Dengan berkembangnya pertanian organik di Malang, setidaknya juga ikut mendukung program kementerian pertanian dalam upaya meningkatkan kualitas pertanian Indonesia.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)