Ternyata Ini Rahasia Sederhana Agar Tanam Cabe di Pot Berbuah Lebat !!

No comments
Cabai rawit merupakan salah satu jenis sayuran yang harganya sangat fluktuatif, kadang mahal kadang juga murah. Ketika harga murah mungkin tidak ada masalah dengan pengeluaran untuk membeli cabai rawit. Tetapi ketika harganya menjulang sampai 100 ribu perkilo, cabai rawit rasanya menjadi berkali-kali lipat pedasnya. Rasa pedas cabai rawit ketika harganya mahal bukan hanya dirasakan oleh konsumen, tetapi juga dirasakan oleh petani, keuntungan yang mereka peroleh menjadi sangat pedas. Nah, kalau tidak ingin mengeluh saat harga cabai mahal, yuk kita tanam sendiri di rumah.


Jika tidak punya cukup lahan, anda bisa menanam cabai rawit di pot atau polybag. Banyak keuntungan jika anda memiliki hobi berkebun, diantaranya adalah lingkungan rumah menjadi lebih hijau dan asri, memanfaatkan waktu luang dengan cara yang bermanfaat, dan setidaknya anda bisa berswasembada pangan sendiri, syukur-syukur tetangga juga bisa ikut menikmati hasil kebun anda.

Cara menanam cabe rawit di rumah sangat mudah dilakukan, anda dapat memilih sendiri media tanam yang disukai seperti di dalam pot maupun polybag, atau anda juga bisa menanamnya langsung di tanah pekarangan rumah.Salah satu jenis cabe yang cocok untuk ditanam di pekarangan adalah cabe kerting. Jenis ini relatif lebih tahan terhadap iklim tropis dan rasanya pedas banyak disukai di pasaran. Berikut ini kami paparkan tentang cara menanam cabe keriting dalam polybag.

Pemilihan benih

Di pasaran banyak macam varietas cabe keriting, mulai dari hibrida hingga varietas lokal. Cara menanam cabe lokal dan hibrida tidak mempunyai perbedaan yang berarti. Hanya saja beberapa cabe hibrida dianjurkan dirawat dengan produk-produk obat-obatan tertentu. Varietas hibrida banyak didatangkan dari Taiwan dan Thailand, sedangkan varietas lokal banyak ditanam di Rembang, Kudus, hingga Tanah Karo, Sumatera Utara.

Saat ini terdapat varietas lokal hasil seleksi, produktivitasnya pun lebih baik daripada varietas lokal tanpa seleksi. Benihnya dijual dalam kemasan kaleng seperti tampar yang diproduksi Sang Hyang Sri. Dari segi teknis, cara menanam cabe keriting lokal lebih sederhana dan anti ribet dibanding cara menanam cabe hibrida. Cabe lokal lebih adaptif dengan kondidi lingkungan dibanding cabe hibrida. Hanya saja produktivitasnya masih kalah dari hibrida.

Penyemaian benih


Cara menanam cabe dalam polybag sebaiknya tidak langsung dilakukan dari benih atau biji. Pertama-tama benih cabe harus disemaikan terlebih dahulu. Proses penyemaian ini gunanya untuk menyeleksi pertumbuhan benih, memisahkan benih yang tumbuhnya kerdil, cacat atau berpenyakit. Selain itu juga untuk menunggu kesiapan bibit sampai cukup tahan ditanam di tempat yang lebih besar.

Tempat persemaian bisa berupa polybag ukuran kecil (8×9 cm), daun pisang, baki (tray) persemaian, atau petakan tanah. Untuk melihat lebih detail silahkan baca cara membuat media persemaian. Cara yang paling ekonomis adalah dengan menyiapkan petakan tanah untuk media persemaian.

Buat petakan tanah dengan ukuran secukupnya, campurkan kompos dengan tanah lalu aduk hingga rata. Butiran tanah dibuat sehalus mungkin agar perakaran bisa menembusnya dengan mudah. Buat ketebalan petakan tersebut 5-10 cm, diatasnya buat larikan dengan jarak 10 cm.

Masukkan benih cabe dalam larikan dengan jarak 7,5 cm kemudian siram untuk membasahi tanah dan tutup dengan abu atau tanah. Setelah itu tutup dengan karung goni basah selama 3-4 hari, pertahankan agar karung goni tetap basah. Pada hari ke-4 akan muncul bibit dari permukaan tanah, kemudian buka karung goni. Sebaiknya petakan
ditudungi dengan plastik transparan untuk melindungi bibit cabe yang masih kecil dari panas berlebih dan siraman air hujan langsung. Tanaman cabe siap dipindahkan ke polybag besar setelah berumur 3-4 minggu, atau tanaman telah mempunyai 3-4 helai

Penyiapan media tanam

Pilih polybag yang berukuran diatas 30 cm, agar media tanam cukup kuat menopang pertumbuhan tanaman cabe yang rimbun. Selain polybag, bisa juga digunakan pot dari jenis plastik, semen, tanah, atau keramik. Atau bisa juga menggunakan wadah-wadah bekas yang tidak terpakai lagi, beri lubang pada dasar wadah untuk saluran drainase.

Cara menanam cabe dalam polybag bisa menggunakan media tanam dari campuran tanah, kompos, pupuk kandang, sekam padi, arang sekam, dan lain-lainnya. Silahkan baca cara membuat media tanam polybag untuk penjelasan lebih detail.

Beberapa contoh komposisi media tanam diantaranya adalah (1) Campuran tanah dengan kompos dengan komposisi 2:1, (2) Campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1, atau (3) Campuran tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 2:1. Apabila menggunakan pupuk kandang, sebaiknya pilih pupuk yang telah matang. Lihat jenis dan karakteristik pupuk kandang.

Buat media tanam sehalus mungkin dengan cara mengayaknya. Campurkan sekitar 3 sendok NPK dalam setiap polybag. Aduk hingga campuran tersebut benar-benar rata. Lapisi bagian dalam polybag dengan sabut kelapa, pecahan genteng, atau pecahan styrofoam. Gunanya agar air tidak menggenangi daerah perakaran tanaman.

Pemindahan bibit

Setelah bibit tanaman dan media tanam siap, pindahkan bibit tanaman cabe dari tempat persemaian kedalam polybag. Lakukan pekerjaan ini saat pagi hari atau sore hari, dimana matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stres pada tanaman.

Lakukan pemindahan bibit dengan hati-hati, jangan sampai terjadi kerusakan pada perakaran tanaman. Buat lubang tanam pada polybag sedalam 5-7 cm. Apabila persemaian dilakukan di atas polybag atau daun pisang, copot polybag dan daun pisang lalu masukan seluruh tanah dalam tempat persemaian kedalam lubang tanam. Apabila persemaian dilakukan di atas petak tanah atau tray, pindahkan dengan tanah yang menempel pada perakaran dan masukkan kedalam lubang tanam.

Pemeliharaan dan perawatan

Pemupukan, berikan pemupukan tambahan dengan dosis satu sendok makan NPK per polybag setiap bulannya. Atau apabila ingin menanam cabe secara organik, sebagai gantinya semprotkan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Tambahkan satu kepal kompos atau pupuk kandang kambing pada saat tanaman mau berbuah.

Penyiraman, tanaman cabe sebaiknya disiram sekurang-kurangnya 3 hari sekali. Apabila matahari bersinar terik, siram tanaman setiap hari.
Pengajiran, setelah tanaman cabe tumbuh sekitar 20 cm, berikan ajir bambu. Ajir ini berguna untuk menopang tanaman agar berdiri tegak.

Perompesan, tunas-tunas muda yang tumbuh di ketiak daun sebaiknya dihilangkan (dirompes). Perompesan dimulai pada hari ke-20 setelah tanam, perompesan biasanya dilakukan tiga kali hingga terbentuknya cabang. Gunanya agar tanaman tidak tumbuh kesamping ketika batang belum terlalu kuat menopang.

Hama dan penyakit, penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan apabila tanaman terlihat terserang hama atau sakit. Apabila terlihat ada hama putih semprot dengan pestida, bila terlihat ada bakal ulat semprot dengan insektisida secukupnya, kalau terlihat jamur gunakan fungisida. Untuk bercocok tanam cabe organik gunakan pestisida alami, silahkan lihat di cara membuat pestisida organik.

Pemanenan

Umur cabe dari mulai tanam hingga panen bervariasi tergantung jenis varietas dan lingkungan. Masa panen terbaik adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna merah, masih ada garis hijaunya. Buah seperti ini sudah masuk bobot yang optimal dan buah cabe masih bisa tahan 2-3 hari sebelum terjual oleh pedagang di pasar. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah embun kering. Hindari waktu panen pada malam dan siang hari.

Tutorial cara menanam cabe ini cocok diterapkan pada pertanian sekala kecil atau lahan pekarangan. Bisa diterapkan juga untuk pertanian vertikultur atau urban farming. Semoga bermanfaat.

No comments :

Post a Comment

Tips Sukses Budidaya Jambu Air Dalam Pot

No comments
Dasar Pertanian - Budidaya jambu air dalam polybag menjadi pilihan terbaik jika anda ingin berhasil dalam menanam jambu air. Poybag merupakan media tanam yang umumnya berbentuk plastik yang memiliki ukuran dan type yang berbeda-beda. Menanam jambu air dalam polybag sangat mudah dan menguntungkan bagi kita. Lagi pula tanaman ini sangat dianjurkan dibudidayakan dalam polybag atau pot. Jika ditanam diluar pot dan diluar polybag, besar kemungkinan hasil buah jambu air tidak manis. Memang ada sebagian jenis jambu air yang meskipun ditanam diluar pot dan luar polybag tetap manis, namun itu harus bibit jambu yang benar-benar berkualitas.


Jambu air ini memiliki banyak jenis atau varietas, salah satu jenis jambu air yang sangat populer adalah jambu madu. Dikatakan jambu madu karena jenis jambu air yang satu ini memang memiliki ciri khas rasa buah yang manis sekali. Sudah banyak bibit jambu madu yang dijual dan anda bisa membelinya dengan mudah.
Artikel menarik lainnya : Panduan Sukses Budidaya Jambu Madu

Kalau kita berbicara masalah jambu air, tentu anda semua ingin memiliki kebun jambu air sendiri dan menanam dipekarangan rumah anda. Lalu bagaimana cara agar sukses budidaya jambu air dirumah? Salah satu tips sukses budidaya jambu air adalah menggunakan media polybag. Nah pada kesempatan kali ini dasar-pertanian akan bagikan sedikit pengalaman tentang bagaimana cara sukses menanam jambu air dalam polybag. Silahkan simak penjelasannya lengkapnya berikut ini.

Tips Budidaya Jambu Air Dalam Polybag Agar Berhasil

Untuk bisa berhasil dalam menanam jambu air didalam polybag, ada beberapa hal yang harus anda lakukan dan siapkan. Karena budidaya jambu air dalam polybag ini membutuhkan perhatian dan ketelitian khusus. Jika anda terapkan tips ini, maka saya pastikan anda akan akan sukses budidaya jambu air didalam polybag. Apa saja hal yang harus anda perhatikan agar bisa sukses budidaya jambu air dalam polybag? Adapun yang harus diperhatikan dan disiapkan antara lain:

1. Siapkan bibit jambu air yang unggul dan berkualitas

Bibit jambu air yang unggul adalah bibit pilihan yang merupakan varietas nomor satu, sebagai contoh bibit jmabu air yang unggul adalah jenis jambu madu. Jambu air madu sangat cocok anda tanam dalam polybag, karena memiliki kualitas terbaik dan buah yang berkualitas.

2. Siapkan polybag yang berukuran besar

Untuk ukuran polybag bisa anda gunakan yang berukuran besar, kenapa saya sarankan polybag yang berukuran besar? Karena dengan ukuran polybag yang cukup besar, pertumbuhan akar bisa sempurna. Jika polybag yang anda gunakan berukuran kecil, maka pertumbuhan jambu juga akan lambat, pohon jabu tidak bisa besar.

3. Isi polybag dengan tanah yang subur bercampur sekam padi dan pupuk

Untuk mendapatkan hasil terbaik dalam budidaya jambu air dalam polybag, usahakan polybag anda isi dengan tanah subur, kemudian anda bisa tambahkan dengan sekam padi dan pupuk organik, Kemudian anda campurkan hingga merata.

4. Jangan lupa lubangi bagian bawah polybag

Untuk memperlancar sirkulasi udara dalam polybag, perlu anda membuat lubang dibagian bawah polybag. Biasa polybag yang dijual di toko sudah ada lubang, jika belum ada maka anda harus melubanginya terlebih dahulu.

5. Lakukan perawatan khusus

Setelah point diatas anda lakukan, maka tips terakhir agar bisa sukses dalam budidaya jambu air adalah melakukan perawatan secara intensif terhadap tanaman jambu air. Perawatan ini meliputi pemupukan, penyiraman, pengendalian hama dan penyakit, penunasan, dan lain sebagainya.

Itulah beberapa Tips Budidaya Jambu Air Dalam Polybag Agar Berhasil, mudah-mudahan informasi singkat ini dapat menambah wawasana anda didalam budidaya jambu air. Semoga bermanfaat.

No comments :

Post a Comment

Tahukah Anda? 3 Tanaman Cantik Ini Mudah Sekali Tumbuh

No comments
Salah satu upaya mempercantik rumah adalah dengan membuat taman. Tak perlu luas, taman kecil pun akan terasa indah dan sejuk. Terutama bila ditanami beberapa jenis  tanaman bunga.

Ada beberapa tumbuhan yang mudah ditanam dan perawatannya tak terlalu sulit. Tiga tumbuhan ini bisa jadi pilihan, ketahui info seputar tanaman ini. Siapa tahu, Sahabat Dream tertarik untuk menanamnya di rumah.

1. Lantana


Tanaman ini tergolong kuat, karena akan tetap tumbuh, walau tanahnya hanya sedikit mengandung air. Sinar matahari sangat diperlukan, untuk membuatnya tumbuh besar.

Tanaman ini tidak bisa ditanam di tempat teduh. Tinggi tanaman sekitar 15 centimeter. Warna bunganya sangat meriah, seperti putih, ungu, merah, kuning, pink, bahkan merah terang. Lantana hanya perlu diberi pupuk sesekali.

2. Begonia


Tamanan dari kawasan tropis dan subtropis ini sangat mudah berbunga. Jika Anda pecinta mawar, tak ada salahnya memelihara begonia, karena tampilannya sedikit mirip, namun lebih mudah tumbuh dibandingkan mawar. Varietas dan pilihan warnanya sangatbanyak.

3. Portulaca


Tanaman ini sering disebut sebagai sun rosea atau moss rose. Pourtulaca juga jadi andalan untuk mempercantik pintu gerbang, atau lorong.

Pilihan warnanya pun sangat beragam seperti merah, kuning, pink, lavender, oranye dan putih. Tumbuhan asal Argentina ini juga tak perlu terlalu sering disiram.

No comments :

Post a Comment

Wow! Di Jepang Ada Lahan Pertanian Di Dalam Gedung Bertingkat

No comments
Idealnya jika kita ingin menanam tanaman pastinya kita membutuhkan lahan terbuka yang langsung terpapar sinar matahari bukan? Dikutip dari Mobgenic Membuat sistem pertanian di kota besar Jepang hampir tidak mungkin dilakukan, mengingat terbatasnya ruangan. Namun keterbatasan ini tidak menjadi halangan untuk membuat pertanian perkotaan. Sebuah konsep luar biasa pertanian perkotaan muncul di Jepang. Tidak hanya bangunan eksterior yang dihijaukan, di dalam bangunan juga terdapat lahan pertanian yang benar-benar dapat menghasilkan buah maupun sayuran.


Di tengah-tengah kesibukan distrik finansial di Tokyo terdapat bangunan kantor yang disebut dengan Pasona, sebuah perusahaan rekrutmen multi-nasional. Ketika perusahaan ini membutuhkan kantor baru, mereka menyewa arsitek kenamaan Jepang Yoshimi Kono untuk membantu merenovasi, bangunan 9 lantai dan menghiasi dengan ‘kesuburan’ dan dinding hijau.





Tidak hanya terbatas pada eksterior bangunan, penghijauan juga dilakukan di dalam bangunan. Terdapat fasilitas pertanian perkotaan yang menempati sekitar 20% dari seluruh ruang kantor meliputi 200 jenis buah-buahan, sayuran dan padi. Para pekerja kantor secara bergiliran membantu menjaga dan memanen hasil pertanian. Sebagian besar hasil pertanian nantinya akan disajikan di kantin kantor.
Menggunakan sistem pertanian hidroponik, tanaman dan karyawan kantor berbagi ruangan. Sebagai contoh, tanaman tomat yang tergantung di atas meja rapat, pohon yang digunakan sebagai partisi ruang untuk pertemuan, daun salad yang tumbuh di dalam ruang seminar dan tauge yang tumbuh di bawah bangku. Lobi utama juga dilengkapi dengan sawah dan lahan brokoli. Tanaman ini dilengkapi dengan HEFL, lampu neon dan LED dan sistem irigasi otomatis.







Sebuah teknologi kelembaban udara yang canggih mampu mengendalikan iklim, suhu dan angin untuk menyeimbangkan kenyamanan manusia selama jam kerja dan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman setelah jam kerja. Teknologi yang digunakan mampu memaksimalkan hasil. Semua tanaman dipelihara dan dipanen oleh karyawan yang dibantu oleh ahli pertanian.
Sistem pertanian perkotaan Pasona tidak hanya menampilkan keindahan estetika dan visual. Pasona adalah sebuah konsep luar biasa bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan mental karyawan yang bekerja di tempat ini. Selain itu keberadaan Pasona dapat menjadi sarana untuk menjalin interaksi sosial yang melibatkan masyarakat luas dengan menampilkan manfaat dan teknologi pertanian perkotaan.

No comments :

Post a Comment

Wow! 10 Tanaman Berbuah Ini Akan Membuat Anda Geleng Geleng

No comments
Melihat buah yang dibuat dengan rekayasa genetika mungkin sudah tidak asing lagi bagi kamu. Banyak ahli botani yang membuat tanaman atau bahkan menyilangkan dua jenis tanaman sehingga menghasilkan tanaman baru yang unik.

Tapi ada lho tanaman yang memang sudah dahsyat tanpa direkayasa. Contohnya adalah 10 tanaman ini, kamu nggak percaya kalau ini nyata.

1. Ini pisang apa coba bisa segede dan sepanjang ini.


2. Duh sampai pohonnya nggak kuat.

3. Buset deh anggurnya!

4. Ini mangga loh, jadi pengen rujakan deh!

5. Leh uga nih buka usaha jualan es kelapa muda.

No comments :

Post a Comment

Lihatlah Pertanian Di Jepang Ini, Anda Pasti Terpana!

No comments
Selain terkenal dengan industi otomotifnya, Jepang juga sangat dikenal dengan industri pangan dan pertaniannya. Pertanian di Jepang sudah tersohor mempunyai sistem kerja yang baik.
Pantas saja jika pertanian di Jepang begitu berkembang. Pemerintah Jepang menerapkan empat pilar pembangunan pertanian Jepang yang salah satunya adalah Farm Size Expansion. Kebijakan ini bertujuan agar kepemilikan lahan pertanian semakin bertambah dari empat hektare menjadi 15-20 hektare untuk setiap keluarga petani.
Kemajuan pertanian Jepang juga bisa dilihat dengan berkembangnya sistem pertanian urban. Bahkan pertanian urban di Jepang kini menjadi andalan untuk memasok produk-produk pertanian yang segar, sehat, dan cepat.
Meskipun dikenal sebagai negara agraris, nyatanya pertanian di Indonesia belum bisa bersaing dengan Jepang. Kekayaan sumber daya alam Indonesia menjadi modal utamanya untuk bisa bersaing. Lalu, apa yang perlu ditiru Indonesia dari Jepang untuk membentuk pertanian yang ungul?
Informasi ini diperolah dari Rahmat Efendi dan Andre Dwi Setiawan, mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta yang beberapa waktu lalu dikirim oleh pihak kampus untuk praktik magang di Kota Komoroshi dan Kawakami, Jepang. Keduanya bercerita tentang hal-hal yang menjadikan pertanian Jepang begitu maju. Apa saja?
1. Perhatian pemerintah yang tinggi terhadap pertanian

Di Jepang, pertanian benar-benar diperhatikan oleh pemerintah. Tata niaga pertanian Jepang telah diatur sedemikian rupa, salah satunya adalah masalah tumbuhan yang ditanam petani. Menurut Rahmat, apa yang ditanam sudah diatur sesuai dengan permintaan pasar. Tak ada petani yang ngeyel ingin bertani sesuka mereka. "Jadi nggak ada ceritanya petani sana kebingungan menjual produk pertanian seperti di Indonesia," terangnya.
2. Harga produk pertanian yang terkontrol
Tak hanya masalah apa yang ditanam, pemerintah juga turut campur tangan terhadap harga produk pertanian. Pengaturan itu dilakukan oleh bagian pemerintah semacam Dinas Pertanian di Indonesia. Kebanyakan hasil pertanian dibeli oleh pemerintah sehingga pemerintah bisa mengendalikan harga yang layak.
Meski begitu, ada juga pihak swasta yang membeli hasil pertanian di sana. "Tapi pihak swasta tidak akan membeli hasil pertanian di bawah harga pemerintah, pasti di atasnya," ungkap Andre. Dengan begitu, tak ada istilah petani dirugikan karena dipermainkan tengkulak.
3. Lahan pertanian yang dimiliki tiap petani luas
Jangan bayangkan lahan pertanian di Jepang seperti di Indonesia yang tiap petani hanya memiliki sepetak atau dua petak sawah. Di Jepang, seorang petani biasa memegang 7-10 hektare sawah.
Sawah yang dimiliki satu keluarga di Jepang diwariskan dengan cara tidak dibagi-bagi seperti yang terjadi di Indonesia. Setiap keluarga, hanya ada satu anak yang akan mewarisi lahan pertanian. Anak yang benar-benar ingin menjadi petani yang akan dipilih untuk mewarisi lahan pertanian. Sedangkan anak lainnya akan menerima warisan dalam bentuk lain.
Dengan memiliki lahan pertanian yang luas, pengaturan pertanian akan lebih mudah dilakukan. Penggunaan mesin-mesin dalam pertanian juga lebih mudah karena luasnya lahan.
4. Teknologi pertanian yang canggih
Kuatnya industri otomotif di Jepang juga berdampak pada pertanian. Sistem pertanian di Jepang telah menggunakan teknologi yang canggih. Untuk menanam, menyirami, hingga memanen, petani Jepang telah dibantu dengan mesin. Jika di Indonesia membajak sawah masih menggunakan bajak tunggal, di Jepang membajak telah menggunakan bajak enam sehingga 1-2 jam telah selesai.
5. Etos kerja yang tinggi
Bertani di Jepang juga menerapkan jam kerja seperti bekerja di kantoran. Setiap petani di Jepang akan memunyai sejumlah karyawan yang membantu mengelola lahan pertanian seluas 7-10 ha. Jam kerjanya pun ditentukan. Kerja secara normal dilakukan selama delapan jam mulai dari pukul 02.00 dini hari. Istirahat yang dilakukan karyawan tidak dihitung jam. "Istirahat sarapan itu tidak dihitung dalam delapan jam kerja," terang Rahmat.
Maka delapan jam kerja biasanya bisa terpenuhi hingga pukul 12.00 siang. Setelah itu mereka tidak langsung pulang. Jika lembur, maka setelah pukul 12.00 itu, mereka istirahat dua jam kemudian dilanjutkan dengan lembur hingga pukul 17.00 waktu setempat. "Kami hanya tidur sekitar empat jam per hari," tambah Andre.
Itulah lima hal yang membuat pertanian di Jepang maju. Selain lima hal itu, tentunya masih banyak hal yang mempengaruhi berkembangnya pertanian di Jepang. Nah, kira-kira kapan ya Indonesia bisa memiliki sistem pertanian seperti Jepang?

No comments :

Post a Comment